Kamis, 21 November 2013

SENI PEDALANGAN


 

seni pedalangan
kesenian tradisional adi luhung yang artinya sangat indah dan mempunyai nilai yang luhur. Hal itu mengandung suatu ajaran bahwa perbuatan baiklah yang akan unggul, sedangkan perbuatan jahat akan selalu menerima kekalahannya, sebagai contoh cerita Mahabharata dan Ramayana.

Dalam seni pedalangan(wayang kulit),ada beberapa unsur :

1.Unsur Benda
Unsur benda yang ada dalam pagelaran wayang kulit adalah alat-alat yang berupa benda tertentu yang digunakan dalam pagelaran wayang tersebut.

 a)Wayang kulit Jawa tentunya terbuat dari kulit. Pada umumnya terbuat dari kulit sapi namun ada juga yang dibuat dari kulit kambing.
 b)Gamelan adalah seperangkat alat musik perkusi dan petik serta gesek yang mengiringi pagelaran wayang.
 c)Kelir adalah layar lebar yang digunakan pada pertunjukan wayang kulit.
 d)Debog adalah batang pisang yang digunakan untuk menancapkan wayang (simpingan).
 e)Blencong adalah lampu minyak (minyak kelapa – lenga klentik) yang khusus digunakan dalam pertunjukan wayang kulit.
 f)Kotak wayang berukuran 1,5 meter kali 2,5 meter ini akan merupakan peralatan dalang selain sebagaimana sudah diutarakan merupakan tempat menyimpan wayang, juga sebagai ‘keprak’, sekaligus tempat menggantungkan ‘kepyak’.
 g)Cempala merupakan piranti sekaligus ‘senjata’ bagi dalang untuk memberikan segala perintah, baik kepada wiraniyaga, wiraswara maupun waranggana. 


2.Unsur Manusia
Dalang, penyimping, penabuh, dan sinden adalah orang-orang yang berperan penting dalam kelancaran dan keberhasilan sebuah pagelaran wayang. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kemahiran khusus dalam bidangnya masing-masing:
 a)Dalang adalah sutradara, pemain, artis, serta tokoh sentral dari pada suatu pertunjukan wayang. Tanpa dalang, maka pertunjukan wayang itu tidak ada.

pendidikan bidang spiritual (kerohanian) yang harus di miliki seorang dalang:
  • Estetis, artinya garapan dalang harus memberikan kenikmatan kepada penontonnya serta memupuk dan mencerminkan rasa keindahan.
  •  Etis, artinya uraian dalang harus menjadi pupuk, pembinaan, dan bimbingan kepada masyarakat dalam tata susila yang berlaku dalam lingkungan hidup bermasyarakat.
  •  Edukatif, artinya dalang harus ikut mendidik dan mengajak masyarakat untuk menciptakan hal-hal yang baru tanpa mengubah keaslian seni pedalangan.
  •  Kreatif, artinya dalang harus membina dan mengajak masyarakat untuk menciptakan hal-hal yang baru. Konsultatif, artinya dalang harus memberi pengarahan dan penerangan kepada masyarakat yang masih buta akan hal-hal yang sedang berlangsung.

  •  Rekreatif, artinya dalang memberi hiburan yang segar dan menjadi daya tarik masyarakat.

  KLASIFIKASI DALANG 
  •  Dalang Jati adalah dalang yang menitik beratkan garapannya kepada berbagai cerita yang dapat dipakai sebagai tauladan bagi masyarakat.
  • Dalang Purba adalah dalang sebagai penuntun dan pemberi wejangan pada masyarakat tentang hidup dan kehidupan manusia di dunia dan di akhirat dengan menilai lakon-lakon yang digarapnya.
  •  Dalang Wasesa adalah dalang yang dapat menguasai dan mengenal medan yang diinginkan penonton dalam membawakan lakonnya.
  • Dalang Guna adalah seorang dalang yang mementingkan jalinan ceritanya, yang sesuai dengan aturan seni pedalangan.
  • Dalang Wikalpa adalah dalang yang menyampaikan ilmu pengetahuan tentang keduniawian, sedangkan ceritanya masih berpegang teguh pada pakem pedalangan. 
 b)Penyimping adalah orang yang membantu dalang dalam menyiapkan wayang yang di jajar (disimping) pada debog (simpingan). 
 c)Panjak adalah orang yang bertugas memainkan gamelan. Orang-orang yang bertugas sebagai penabuh gamelan harus mempunyai kemahiran khusus dalam memainkan lagu (gendhing) sesuai dengan permintaan si dalang.
 d)Waranggana adalah penyanyi wanita dalam seni karawitan yang dimainkan dalam pagelaran wayang kulit. Lazim juga disebut pesinden.

 
SAya bangga terhadap anak anak yang masih memiliki prasitipasi yang tinggi terhadap seni pedalangan dalam zaman modern seperti ini :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar